DokterCare.com

DokterCare.com


Mengenal Gejala dan Ciri Penyakit Jantung

Posted: 30 Mar 2015 05:29 AM PDT

gejala dan ciri-ciri penyakit jantung

DokterCare.com, Mengenal Gejala dan Ciri Penyakit Jantung – Gagal jantung, biasa dikenal dengan gagal jantung kongestif, terjadi jika otot jantung tidak bisa memompa darah sebagaimana mestinya. Hal ini bisa mengakibatkan arteri menyempit di dalam jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap akan membuat jantung menjadi lebih lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah secara efisien.

gejala dan ciri-ciri penyakit jantung

Tidak semua kondisi yang menyebabkan gagal jantung bisa di balik secara keseluruhan, akan tetapi perawatan akan meningkatkan kualitas kesehatan jantung dan gejala gagal jantung berkurang. Perubahan pada gaya hidup, seperti jadi lebih rajin berolahraga, mengurangi asupan garam, mencegah stres, serta menurunkan berat badan (jika obesitas), dengan melakukan hal-hal tersebut maka akan meningkatkan kualitas hidup.

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya gagal jantungadalah mengontrol kondisi yang bisa menyebabkan gagal jantung, seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.

Gejala Penyakit Gagal Jantung

Gagal jantung bisa saja berlangsung kronis atau kondisi bisa menjadi tiba-tiba akut. Berikut beberapa tanda maupun gejala gagal jantung:

  • Sesak napas (dyspnea) ketika memaksakan diri atau berbaring kelelahan dan lemah.
  • Terjadi pembengkakan (edema) di kaki atau pergelangan kaki.
  • Denyut jantung yang menjadi tidak teratur atau terlalu cepat.
  • Kemampuan untuk bergerak atau latihan berkurang.
  • Batuk secara terus-menerus disertai dengan dahak berupa darah atau bewarna kebiruan-putih-merah muda.
  • Frekuensi buang air kecil pada malam hari semakin sering.
  • Terjadi pembengkakan pada perut (ascites)
  • Kurangnya nafsu makan dan selalu merasa mual.
  • Kurangnya konsentrasi dan tingkat kewaspadaan atau awas diri berkurang.
  • Sering merasa sesak secara tiba-tiba, napas menjadi lebih berat serta mulut sering berbusa.
  • Merasa nyeri di dada.

Jika Anda memiliki diagnosis gagal jantung dan jika salah satu gejala tiba-tiba menjadi lebih buruk, ada kemungkinan bahwa gagal jantung Anda menjadi lebih buruk atau tidak memberi respon terhadap pengobatan yang dilakukan.
Gagal jantung sering menjadi lebih parah setelah kondisi jantung rusak atau melemah.

Pada kasus gagal jantung, bilik pemompaan utama jantung (ventrikel) bisa menjadi kaku dan detak jantung tidak beraturan sehingga otot jantung mungkin menjadi rusak dan lemah, dan peregangan ventrikel (membesar) ke titik bahwa jantung tidak bisa memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Seiring berjalannya waktu, jantung tidak bisa memenuhi permintaan tubuh untuk memompa darah seperti seharusnya, sehingga itulah yang menyebabkan gagal jantung.
Fraksi ejeksi merupakan ukuran seberapa penting dan baiknya fungsi jantung dalam memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh agar bisa diklasifikasikan gagal jantung serta membuat panduan pengobatan. Namun, gagal jantung juga bisa terjadi meskipun fraksi ejeksi normal. Hal ini bisa saja terjadi jika otot jantung menjadi kaku dan tekanan darah meningkat.

Istilah gagal jantung kongestif berasal dari darah yang mendukung hingga hati, jantung, perut, ekstremitas bawah dan paru-paru. Namun tidak semua gagal jantung bisa disebut dengan gagal jantung kongestif. Gagal jantung dapat melibatkan sisi kiri (ventrikel kiri), sisi kanan (ventrikel kanan) atau keduanya.

Untuk mendiagnosa gagal jantung, dokter akan memeriksa riwayat medis dengan seksama serta meninjau gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan memeriksa ada tidaknya faktor resiko, seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau diabetes.

Dokter akan mulai mendengarkan detak jantung Anda dengan menggunakan stetoskop untuk mengetahui apakah suara jantung abnormal atau tidak. Selain itu dokter juga akan memeriksa pembuluh darah di leher dan penumpukan cairan di perut dan kaki.

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga akan melakukan beberapa tes berikut:

  • Tes Darah. Sampel darah diambil utnuk diuji dan diperiksa apakah ginjal, hati dan tiroid masih berfungsi dengan baik serta mencari indikator apakah ada penyakit lain yang mempengaruhi jantung. Tes darah dilakukan apakah ada bahan kimia yang disebut dengan N-terminal pro-B-B-type natriuretic peptide (NT-pro-BNP) dapat membantu mendiagnosis gagal jantung. Namun jika hasilnya agak meragukan, dokter juga akan melakukan tes lain.
  • X-ray Dada. Dokter melihat kondisi paru-paru dan jantung dengan menggunakan sinar X untuk mengetahui apakah terjadi pembengkakan atau penumpukan cairan.
  • Elektrokardiogram (EKG). Tes ini dilakukan untuk mencatat aktivitas istrik jantung dengan cara menempelkan elektrda pada kulit. Imuls dicatat sebagai gelombang dan ditampilkan pada monitor atau dicetak langsung diatas kertas. Tes ini membantu dokter agar bisa mendiagnosis jika terjadi masalah pada irama detak jantung dan kerusakan hati.
  • Echocardiogram. Tes ini digunakan untuk mengetahui jika terjadi masalah pada katup jantung atau bukti dari serangan jantung sebelumnya maupun kelainan jantung lainnya. Dalam tes ini juga akan dilakukan pengukuran pada fraksi ejeksi.
  • Angiogram koroner. Dalam tes ini, tipis, tabung fleksibel (kateter) dimasukkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha atau di lengan dan dipandu melalui aorta ke arteri koroner Anda.
  • Sebuah dye disuntikkan melalui kateter membuat arteri yang menyuplai jantung Anda terlihat pada sinar-X. Tes ini membantu dokter untuk mengidentifikasi arteri menyempit ke jantung (penyakit arteri koroner) yang dapat menjadi penyebab gagal jantung. Tes mungkin termasuk ventriculogram – prosedur untuk menentukan kekuatan ruang jantung memompa utama (ventrikel kiri) dan kesehatan katup jantung.
  • Biopsi miokard. Dalam tes ini, dokter Anda menyisipkan kecil, kabel fleksibel biopsi ke pembuluh darah di leher atau pangkal paha, dan potongan-potongan kecil dari otot jantung yang diambil. Tes ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis beberapa jenis penyakit otot jantung yang menyebabkan gagal jantung.

Mengenal Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Otak

Posted: 29 Mar 2015 11:04 PM PDT

penyebab dan ciri-ciri kanker otak

DokterCare.com, Mengenal Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Otak – Kanker otak merupakan tumor yang tumbuh di bagian otak yang memperbanyak diri secara tidak terkendali. Tumor bisa saja jinak, namun bisa juga ganas. Tumor otak jinak merupakan sel abnormal yang berkembang biak secara perlahan dan iasanya tetap terisah dari otak normal yang ada disekitarnya. Tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar ke bagian lain dari otak, biasanya lebih mudah dihilangkan dibandingkan dengan tumor ganas.

penyebab dan ciri-ciri kanker otak

Sedangkan tumor ganas proses pertumbuhannya jauh lebih cepat, lebih sulit dibedakan antara batas tumor dengan otak normal sehingga lebih sulit untuk dihilangkan sepenuhnya tanpa merusak otak disekitarnya.

Tumor Jinak dan Tumor ganas kembali dibagi menjadi berbagai jenis sesuai dengan jenis sel dari tumor yang berkembang.

Tumor Jinak

  • Hemangioblastomas. Dimulai pada pembuluh darah.
  • Chordomas. Dimulai di dalam sel embrio pada tulang belakang atau dasar saraf tengkorak.
  • Meningioma. Dimulai dari membran yang menutupi otak.
  • Osteomas. Di tulang tengkorak.
  • Pinealomas. Di kelenjar pineal.
  • Adenoma hipofisis. Pada kelenjar hipofisis.
  • Schwannomas. Didalam sel yang membungkus saraf.

*jenis tumor diatas termasuk tumor jinak, pada beberapa orang bisa berubah menjadi ganas.

Kanker otak masih termasuk jarang terjadi, namun sangat mematikan. Jenis tumor ganas yang sangat umum disebut glioma. Glioblastoma dan astrocytoma anaplastik adalah glioma yang berkembang dengan sangat cepat. Glioma merupakan 50% hingga 60% dari semua tumor yang terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Jenis paling umum dari kanker otak pada anak-anak adalah Medullablastoma. Sel ini tumbuh dari sel medula yang ada di dasar otak. Dan yang paling akhir adalah sarcoma dan adenokarsinoma. Jenis tumor ini merupakan tumor yang sangat jarnag terjadi.

Penyebab Kanker Otak

Penyebab pasti dari kanker masih belum bisa diketahui. Kanker otak yang berasal dari otak disebut tumor otak primer. Hal ini bisa menyebar lalu merusak beberapa bagian terdekat dari otak. Kanker paru-paru, payudara, kanker kulit, atau kanker darah (leukemia dan limfoma) juga dapat menyebar ke otak sehingga menyebabkan kanker otak metastatik. Kelompok sel kanker ini kemudian bisa tumbuh di satu tempat namun juga bisa menyebar di beberapa tempat.

Gejala dan Komplikasi Kanker Otak

Kanker otak akan menunjukkan gejala ketika otak sudah mulai menghancurkan jaringanya. Gejala yang timbul tergantung pada ukuran dan lokasi tumor serta seberapa cepat tumor bisa bertumbuh.

Meskipun pada umumnya sakit kepala merupakan gejala yang paling sering timbul dari kanker otak, penting untuk diketahui bahwa kebanyakan sakit kepala adalah karena kondisi yang sebenarnya tidak begitu serius, seperti, migraine, ketegangan, bukan karena kanker. Sakit kepala yang disebabkan oleh kanker sangat parah karena biasanya disertai dengan mual dan muntah, sering terjadi di pagi hari. Gejala lainnya termasuk:

  • Pusing.
  • Penglihatan mulai kabur atau bahkan menjadi ganda.
  • Terjadi masalah pada koordinasi otak.
  • Selalu merasa lemah atau bahkan mati rasa pada salah satu sisi tubuh.
  • Kejang.
  • Perubahan suasana hati, indera, kepribadian atau perasaan dengan cepat.
  • Pelupa, karena lemahnya memori ingatan.
  • Sering merasa bingung dan susah untuk berkonsentrasi.

Mendiagnosis Kanker Otak

Langkah pertama dalam mengdiagnosis kanker otak adalah dengan menjalani computerized tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) scan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai jenis tumor dan mengetahui dimana lokasi yang tepat serta ukurannya. Namun, scan ini tidak bisa menjelaskan apakah ini hanya tumor atau sudah berubah menjadi kanker.

Biopsi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tumor tersebut bisa berkembang menjadi kanker. Untuk melakukan biopsi, tumor diangkat selama melakukan operasi. Pada umumnya dokter akan melakukan biopsi stereotactic atau penempatan jarum tiga dimensi jika letak tumor jauh di dalam otak.

Scan MRI. Digunakan untuk membuat gambar 3D dari otak yang berguna untuk memandu jarum ke tempat yang tepat dalam otak. Sel tumor lalu ditarik ke jarum dan dikumpulkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara menggunakan mikroskop dan bahan kimia khusus untuk menentukan jenis tumor. Membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengetahui hasil biopsi.

Sel tumor kadnag dapat diambil dengan cairan cerebrospinal (CSF), yang merupakan cairan khusus yang mengelilingi sum-sum tulang belakang dan otak. CSF ditarik keluar dengan menggunakan jarum tipis yang dimasukkan di punggung bawah dengan anastesi lokal. Ini disebut dengan pungsi lumbal.

Perubahan tekanan pada otak yang diakibatkan oleh tusukan bisa menyedot beberapa jaringan otak ke dalam dasar tengkorak yang bisa saja menyebabkan beberapa komplikasi serius. Oleh karena itu, prosedur ini tidak bisa dilakukan jika ada penumpukan tekanan di otak.

Mengobati dan Mencegah Kanker Otak

Kanker otak biasanya bisa diobati dengan berbagai macam kombinasi operasi, kemoterapi (obat anti kanker) dan radiasi serta obat yang bisa mengontrol gejala.

Dosis tinggi steroid yang sering digunakan setiap saat atau sekitar waktu radiasi bisa mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh tumor sehingga akan bisa meringankan beberapa gejala atau semua gejala, hanya saja tidak memiliki pengaruh pada tumor itu sendiri. Obat antikonvulsan juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kejang-kejang.

Pembedahan dilakukan untuk mengangkat kanker sebanyak mungkin. Beberapa kasus kanker otak yang berada di daerah yang tidak dapat dicapai oleh ahli bedah tanpa harus merusak bagian-bagian penting otak lainnya. Akan lebih baik jika tidak melakukan tindakan operasi jika menemui kasus seperti itu. Bahkan jika operasi tidak dapat menghilangkan tumor secala keseluruhan, prosedur operasi bisa membuat tumor menjadi lebih kecil yang mana bisa membantu mengurangi beberapa gejala dan membuat perawatan lain agar lebih efektif.

Radiasi dan Kemoterapi biasanya setelah penderita kanker selesai melakukan operasi. Meskipun tidak menyembuhkan, namun bisa menjaga atau mengontrol tumor agar tidak lebih parah selama berbulan-bulan.

Jika seorang penderita kanker memiliki kejang dari tumor otak, dokter mungkin akan meresepkan obat anti kejang juga.

Pengobatan untuk kanker atau tumor metastatic (kanker yang telah menyebar) sangat bergantung pada lokasi mana mereka mulai pengobatan. Contoh, kanker paru-paru yang menyebar ke otak akan diperlakukan sama dengan kanker paru-paru lainnya. Bagian kanker telah menyebar ke otak bisa diobati dengan radiasi. Jika telah menyebar namun terbatas pada satu daerah diotak, kadang diangkat melalui proses pembedahan.

Kemajuan teknologi memberikan pilihan baru, seperti, laser dan ultrasound untuk membantu menghilangkan tumor. Alternatif lainnya adalah Gamma knife radiosurgery stereotactic, yakni proses dimana balok radiasi diarahkan secara akurat dan focus langsung pada tumor. Cara yang lebih canggih memungkinkan meminimalisir kerusakan jaringan pada otak yang sehat disekitar tumor sehingga komplikasi neurologis yang terjadi bisa lebih rendah atau sedikit.

Semua proses biasanya tidak bisa menyingkirkan sel kanker atau tumor secara keseluruhan. Namun ada baiknya dilakukan kombinasi perawatan dan prosedur agar sel kaker bisa dihilangkan. Dan jika ada, meskipun sedikit sel kanker yang tertinggal, kanker bisa muncul kembali.